BAB.II
PEMBAHASAN
B 1. Sebutkan prinsip-prinsip
yang harus diperhatikan konselor dalam pelayanan konseling?
Jawab:
Prinsip-prinsip ada dua
macam yaitu prinsip yang umum , berikut adalah prinsip.
·
Bimbingan harus
berpusat pada individu yang bimbingannya antara dua orang individu tidak ada
yang sama.
·
Bimbingan di
arahkan kepaada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi
kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
·
Bimbingan
berkenaan dengan sikap dan tingkah laku
individu bimbingan dan konseling diberikan kepada individu dengan tjuan agar
terjadi perubahan prilaku individu ke arah yang lebih baik.[1]
2.
Sebutkan apa
saja asas-asas konseling?
Jawab:
Menurut Prayitno dan Amti (1999) asas konseling itu ada 12,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Asas
kerahasiaan
b.
Asas
kesukarelaan
c.
Asas
keterbukaan
d.
Asas kekinian
e.
Asas
kemandirian
f.
Asas kegiatan
g.
Asas
kedinamisan
h.
Asas
keterpaduan
i.
Asas
kenormatifan
j.
Asas keahlian
k.
Asas alih
tangan
l.
Asas tut wuri
handayani
yaitu asas bimbingan dan
konseling yang berhubungan dengan individu
(siswa) dan asas asas-asas
bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan praktik atau pekerjaaan
pembimbing.Asas bimbingan dan konseling yangberhubungan dengn siswa.
·
Tiap tiap siswa
mempunyai kebutuhan.
·
Ada perbedaan
di antara siswa ( asas perbedaan siswa)
·
Tiap-tiap
individu ingin menjadi dirinya sendiri
·
Tiap-tiap
individu mempunyai dorongan untuk menjadi matang .[2]
3.
Sebutkan bidang
kajian bimbingan dan konseling?
Jawab:
a) Bidang pelayanan
kehidupan pribadi, membantu individu menilai kecakapan minat,bakat, dan
karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri sendiri.
b) Bidang pelayanan kegiatan belajar membantu individu menilai dan
mencari alternatif hubungan sosial.
c) Bidang pelayanan kegiatan belajar membantu individu dalam
kegiatan dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu.
d) Bidang pelayanan dan pengenmbangan karier membantu individu
dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan
karier.
Seperti pada ilmu-ilmu lain, psikologi juga memiliki bidang kajian
tertentu :
a.
Hakikat,
tujuan, prinsip-prinsip, dan asas-asas konseling
b.
Karakteristik
dan kompetensi konselor profesional
c.
Karakteristik
konseli dan masalah-masalahnya
d.
Kondisi
psikologis yang menunjang berlangsungnya proses konseling
e.
Hambatan-hambatan
dalam proses konseling
f.
Teori-teori
psikologi untuk diterapkan ke dalam pelayanan konseling
g.
Penggunaan
teknologi dalam konseling[3]
4.
Jelaskan
perbedaan bimbingan konseling dan psikoterapi?
Jawab:
Konseling dan
psikoterapi dapat dipandang berbeda lingkup pengertian antara keduanya. Istilah
“psikoterapi” mengandung arti ganda. Pada 1 segi, a menunjuk pada sesuatu yang
jelas, yaitu satu bentuk terapi psikologis. Tetapi pada lain segi, ia menunjukk
pada sekelompok terapi psikologis, yaitu suatu rentangan wawasan luas tempat
hipnotis pada satu titik dan konseling pada titik lainnya. Dengan demikian,
konseling merupakan salah satu bentuk psikoterapi.
Konseling lebih fokus
pada konseren, ikhwal, masalah, pengembangan-pendidikan-pencegahan. Sedangkan
psikoterapi lebih memokus pada konseren atau masalah
penyembuhan-penyesuaian-pengobatan.
Konseling dijalankan
atas dasar ( atau dijiwai oleh) falsafah atau pandangan terhadap manusia,
sedangkan psikoterapi dijalankan berdasarkan ilmu atau teori kepribadian dan
psikopatologi
Konselng dan psikoterapi berbeda
tujuan dan cara mencapai tujuan masing-masing. Dijelaskan dengan cukup gamblang
oleh “S. Narayana Rao” bahwa tujuan psikoterapi adalah mengatasi kelemahan-kelemahan
tertentu melalui beberapa cara praktis, mencakup[4]
“pembedahan-psikis” (psycho-surgery) dan pembedahan otak. Konselor, pada lain
pihak, berurusan dengan identifikasi dan pengembangan kekuatan-kekuatan positif
pada individu. Ini dilakukan dengan membantu klien untuk menjadi seorang yang
berfungsi secara sempurna. Jadi perbedaan psikologi konseling dengan
psikoterapi
Bimbingan konseling: Lebih
berfokus dengan konseren, ikhwal, masalah pengembangan pendidikan dan pencegahan.
Sedangkan psikoterapi : lebih memokus kepada konseren atau masalah
penyembuhan dan penyesuaian pengobatan dan psikoterapi juga memiliki arti ganda
pada satu segi ia menunjuk pada sesuatu yang jelas yaitu satu bentuk terapi
psikologis.
5.
Jelaskan
hubungan psikologi konseling dengan psikitiari?
Jawab:
Psikologi
konseling dan psikiatri ini memiliki perbedaan yang menonjo, yaitu pendidikan
tenaga dan masalah konseli. Jika psikiatri ini lebih kepada tentang ilmu
kedokteran dan lebih ditekankan pada pendidikan medis, sedangkan jika psokologi
konseling lebih ditekankan pada pendidikan pedagogis, artinya pendidikan untuk
menyiapkan tenaga konselor yang mampu memberikan pelayana psikologis dalam
suasana pedagogis pada seting sekolah ataupun di luar sekolah. Jadi hubungan
antara psikologi konseling dengan psikiatri adalah, terletak pada tingkat
permasalahan yang di hadapi oleh klien tersebut. Apabila klien hanya memiliki
permasalahan yang tidak terlalau berat maka dalam proses konseling dapat
terselesaikan tapi jika permasalahannya sudah mulai sulit maka akan lari kepada
psikiatri.
Hubungan antara psikologi konseling dengan psikitiari dapat dilihat
bahwa psikitiari lebih ditekankan pada pendidikan medis yang dibangun
dilingkungan kedokteran, sedangkan konseling lebih ditekankan pada pendidikan
psikolopedagogis artinya pendidikan untuk menyiapkan tenanga konselor yang
mampu memberikan pelayanan psikologis.
6.
Jelaskan
psikologi konseling dengan sosiologi dan antropologi?
Jawab:
Psikologi konseling sebagai ilmu pengetahuan memiliki hubungan erat
dengan sosiologi dan antropologi.Manusia adalah mahluk sosial yang ditandai
adanya hubungan antara manusia yang satu
dengan manusia lainnya, Sedangkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang
banyak mempeelajari tentang prilaku manusia dilihat dari aspek terbentuknya
prilaku dan dinamika prilaku dalam kaitannya dengan kehidupan sosial.Manusia
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat dan prilaku manusia akan
menghasilkan budaya sebagai produk prilaku manusia akan berpengaruh terhadap
manusia itu sendiri , dalam kaitan ini antropologi banyak bermain peran didalam mengkaji prilaku manusia dalam
hubungannya dengan kebudayaan,antropologi berusaha menyusun generalisasi yang
bermanfaat tentang manusia dan peilakunya, dan untuk memperoleh pengertian yang
lengkap tentang keaneragaman manusia. Bila ketiga ilmu disiplin tersebut
dipadukan maka akan membentuk sesuatu yang saling berkaitan dan membutuhkan.[5]
7.
Jelaskan metode
pengembangan psikologi konseling?
Jawab:
Pengembangan
psikologi konseling secara ilmiah mencakup aktifitas yang dilakukan secara
sistematis tanpa prasangka dan menyusun deskripsi yang cermat dan objektif. Di
lihat dariwaktu pelaksanaannya, metode pengembangan psikologi konseling dapat
di bedakan menjadi dua bagian , yaitu metode longitudinal dan metode cross-sectional.
a.
Metode
longitudinal
Yautu
metode pengembangan yang dilakukan dalam kurun waktu yang relatif lama untuk
mencapai suatu hasil yang di harapkan, aktifitas pengembangan dilakukan hari
demihari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Oleh karena itu jika dilihat dari
aspek perjalanan pengembangan, metode ini di gunakan untuk mengembangkan
psikologi konseling secvara vertikal (kedalaman).
Dalam
pengalaman dewasa ini terutama pada negara berkembang seperti indonesia. Metode
longitudinal ini jarang digunakan karena harus membutuhkan waktu yang sangat
lama dan biaya yang lumayan banyak. dalam hal ini maka diperlukan metode yng
tidak memakan waktu yng lama, yatu metode cross-sectionl.
b.
Metode
cross-sectional
Metode
ini merupakan mtode yang tuidak membutuhkan waktu yang lama, metode ini
meruoakan metode yang singkat dapat diperoleh data-data yang banyak dengan
menggunakan sempel lebih dari satu konseli. Desain pengembangannya bisa
eksperimen dan noneksperimen. Bila yang di gunakan desain eksperimen, peneliti
harus melakukan treatment (pemberian perlakuan). Tapi bila yang digunakan
adalah yang noneksperimen maka tidak membutuhkan treatmen, tapi ia cukup
mengumpulkan data-data secara teliti dari beberapa konseli dengan menggunakan
metode-metode tertentu dan hasilnya dianalisis serta diinterpretasi secara
objektif.
c.
Metodologi
Eksperimental
cara ini dilakukan biasanya didalam
laboratorium dengan menggunakan berbagai eksperimen peneliti mempunyai kontrol
sepenuhnya terhadap jalannya eksperimen yaitu menentukan akan melakukan apa
pada sesuatu yang akan ditelitinya
d.
Observasi
Ilmiah
Yaitu suatu hal pada situasi-situasi yang
ditimbulkan dengan tidak sengaja melaikan dengan proses ilmiah dan cara spontan.
e.
.Wawancara
merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang
yang diperiksa agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya.Angket:
merupakan wawancara dalam bentuk tertulis semua pertanyaan telah disusun
ditulis pada lembar-lembar pertanyaan
itu.
f.
Metode
statistik
dengan cara mengumpulkan data atau materi
dalam penelitian lalu mengadakan penganalisasaan.
8.
Jelaskan
karakteristik dan kopetensi konselor profesional?
Jawab:
Pengetahuan mengenai diri sendiri, ini berarti
konselor harus memahami dirinya dengan baik dia memahami secara nyata apa yang
dia lakukan.Kopetensi, harus memiliki makna dan kualitas fisik,intelektual,
emosional, sosial,.Kesehatan psikologis yang baik, konselor dituntut untuk
menjadi model dari suatu kondisi kesehatan psikologis yang baik bagi
kliennya.Dapat dipercaya, konselor harus mempunyai pribadi yang konsisten,tidak
pernah membuat orang lain kesal atau kecewa.Kejujuran, yang dimaksud kejujuran
disini adalah konselor itu diharuskan memiliki sifat
terbuka,otentik.Kehangatan, kehangant yang dimaksud adalah ramah, penuh
perhatian, dan memberikan kasih sayang.Pendengar yang aktif, harus terlibat
seluruh proses konseling.
·
Karakterisrik
konselor
Konselor sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan dan
konseling merupakan tenaga khusus yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri
dalam aspek kepribadian, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman.
·
Kompetensi
konselor profesional
Kompetensi ini konselor adalah seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan bersama yang dikuasai konselor dalam seting mana pun. Setiap
seting (guidance and counseling) menghendaki kompetensi khusus yang harus
dikuasai oleh konselor untuk dapat memberikan pelayanan dalam seting tersebut.
Kompetensi konselor merujuk pada penguasaan konsep, penghayatan dan perwujutan
nilai serta penampilan pribadi yang bersifat membantu dan unjuk kerja
profesional yang akuntabel. Kompetensi konselor dibangun dari landasan
filosofis tentang hakikat manusia dan kehidupannya sebagai mahluk Allah yang
maha kuasa, mahluk pribadi, dan warga negara yang berbasis budaya indonesia.[6]
9.
Jelaskan
karakteristik khusus konselor?
Jawab :
·
Karakterisrik
konselor
Konselor sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan dan
konseling merupakan tenaga khusus yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri
dalam aspek kepribadian, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman.
·
Kompetensi
konselor profesional
Kompetensi ini konselor adalah seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan bersama yang dikuasai konselor dalam seting mana pun. Setiap
seting (guidance and counseling) menghendaki kompetensi khusus yang harus
dikuasai oleh konselor untuk dapat memberikan pelayanan dalam seting tersebut.
Kompetensi konselor merujuk pada penguasaan konsep, penghayatan dan perwujutan
nilai serta penampilan pribadi yang bersifat membantu dan unjuk kerja
profesional yang akuntabel. Kompetensi konselor dibangun dari landasan
filosofis tentang hakikat manusia dan kehidupannya sebagai mahluk Allah yang
maha kuasa, mahluk pribadi, dan warga negara yang berbasis budaya indonesia
Karakteristik kepribadian:
Beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,yaitu prilku keseharian dalam
memerlakukan klien dan pengambilan keputusan ketika merancang.
Berpandangan positif dan dinamis hendaknya seorang konselor
memandang klien bukan sebagai mahluk yang dapat diperlalukan
semena-mena.Menampilkan Integrasi dan stabilitas kepribadian dan kematangan
emosional yaitu seorang konselor hendaknya memiliki kepribadian yang utuh.
Menampilkan nilai,norma,dan moral yang berlaku dan berahlak mulia
yaitu memberikan gambaran bahwa konselor dituntut selalu bertindak dan
berprilaku sesuai nilai moral serta norma.
10.
sebutkan karakreristik pengetahuan?
Jawab:
Dilihat dari aspek pengetahuan, konselor adalah ahli dalam bidang
pendidikan dan psikologis. Dia memiliki pengetahuan luas tentang teori-teori
psikologi, konseling, dan pendidikan, sehingga dapat mengembangkan dan
menerapkannya dalampelayanan konseling terhadap konseli.
Dari aspek psikologi, konselor memelii pengetahuan dan pamahaman
luas tentang dinamika perilaku dan perkembangan individu yang meliputi : motif
yang mendasari tingkah laku, tujuan tingkah laku, dinamika tingkah laku,
teori-teori perkembangan, tahap-tahap perkembangan, perbedaan individu,
dinamika kepribadian, perilaku abnormal dan keberbakatan serta kreativitas.
Dari aspek teori-teori konseling, konselor memiliki pengetahuan dan
pemahaman luas tentang model-model konseling yang bisa dimasukan kedalam tiga
kategori. Kategori pertama yaitu pendekatan psikodinamika yang berlandasan
terutama pada pemahaman, motivasi tak sadar, serta rekronstruksi kepribadian,
yang merupaka terapi psikoanalistik. Kategori yang kedua adalah terapi yang
yang berorientasa pada tingkah laku, rasional kognitif dan tindakan, yang
mencakup analisis transaksioanal, terapi tingkah laku, terapi rasional emotif
dan terapi realita. Kategori ketiga yaitu teori yang berorientasi pada
eksperiensial dan relasi yang berlandaskan psikologi humanistik meliputi terapi
ekstensional, terapi client-centered dan terapi gestalt.
Sifat dasar ilmu pengetahuan,Kebenaran ilmu pengetahuan dalam
pandangan islam,sumber ilmu
pengetahuan.
11.
Coba sebutkan
karakteristik keterampilan dan pengalaman?
Jawab:
·
dalam
Karakteristik keterampilan
Karakteristik
keterampilan yang harus dimiliki oleh keonselor yang pertama adalah dapat
menciptakan hubungan yang hangat antara konselor dan konseli, seperti simpati,
empati dan kemudian di dukung dengan sikap konselir yang ikhlas dan tulus untuk
membantu konseli, jujur dan bertanggung jawab, terbuka, toleran dan setia.
Kemudian yang ke dua menurut Hosking Brammer terdapat beberapa keterampilan
yang harus dimili oleh konselor, yaitu : 1). Ketampilan penampilan; 2).
Keterampilan membuka percakapan; 3). Keterampilan membuat paraphrasing atau
parafrasa; 4). Keterampilan mengidentifikasi perasaan; 5).keterampilan
merefleksi perasaan; 6). Keterampilan konfrontasi; 7). Keterampilan memberi informasi;
8). Keterampilan memimpin; 9). Keterampilan menginterpretasi; 10). Keterampilan
membuat ringkasan.
·
Karakteristik
pengalaman
Konselor
yang profesional juga memerlukan pengalaman yang cukup dalam menjalankan
praktik konsing baik di seting sekolah maupun diluar sekolah.
a.
Pengalaman
kerja konselor di seting sekolah
Praktik
konselingbdi seting sekolahmencakup berbagai pelayanan konseling yang diberikan
konselor kepada konseli (peserta didik). Pelayanan konseling ini mencakup
pelayanan konseling dalam memenuhi fungsi pencegahan, fungsi pemahaman, fungsi
pengentasan, fungsi pemeliharaan dan pengembangan, dan fungsi advokasi. Semakin
banyakpengalaman konselor dalammelakukan praktik konseling maka akan
meninkatkan kualitas konselor tersebut dalam melakukan praktik konseling. Jadi
pengalaman kerja seorang konselor itu di perlukan dalam pembentukan konselor
yang profesional.
b.
Pengalaman
koerja konselor di luar sekolah
Pengalaman
kerja ini diperoleh karena seorang konselor melakukan praktik konseling di
masyarakat. Sejalan dengan paradigma counseling for all yaitu pelayanan
konseling untuk masyarakat luas, seorang bsarjana pendidikan dari program studi
bimbingan dan konseling lulusan LPTK (lembaga pendidikan tenaga kependidikan)
yang lulus pendidikan profesi konselor, ia memeliki wewenang untuk melakukan
praktik konseling di masyarakat atas izin praktik dari asosiasi bimbingan dan
konseling indonesia (ABKIN). Kesempatan ini di suatu pihak dapat menjadikan
peluang, dan dilain pihak juga dapat menjadikan tantangan bagi konselor itu
sendiri.
Menjadikan
peluang, bila konselor mampu melakukan praktik konseling di masyarakat dan
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat (public trust). Hal ini bisa terjadi
bila pelayanan konseling dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga di
butuhkan masyarakat. Menjadikan tantangan, dalam arti konselor harus mampu
menjamin mutu pelayanan konseling itu sendiri, bila tidak maka akan kehilangan
kepercayaan masyarakat, yang pada akhirnya merugikan eksistensi konseling. Jadi
jelas, bahwa pengalaman konselor dalam melakukan praktik konseling di
masyarakat sangat diperlukan pembentukan konselor profesional
c.
Karakteristik
kepribadian: beriman dan bertaqwa kepada tuhan,berpandangan positif,menghargai
harga dan martabat manusia,dan karakteristik pengetahuan adalah tenanga ahli
dalam pendidikan dan psikologis.
d.
Aspek
keterampilan, keterampilan dalam menciptakan dan membina hubungan konseling
kepada klien.Karakteristik pengalaman yaitu pengalaman kerja konselor di luar
sekolah.[7]
12.
Jelaskan
kopetensi inti seorang konselor?
Jawab:
Kompetensi inti konselor adalah seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan bersama yang dikuasai konselor dalam seting mana pun. Setiap
seting bimbingan dan konseling menghendaki kompetensi khusus yang harus
dikuasai konselor untuk dapat memberikan pelayanan dalam seting tersebut.
Kompetensi konselor merujuk pada penguasaan konsep, penghayatan dan perwujutan
nilai serta penampilan pribadi yang bersifat membantu dan unjuk kerja
profesional yang akuntabel. Kompetensi konselor dibangun dari landasan
filosofis tentang hakikat manusia dan kehidupannya sebagai mahluk Allah yang
maha kuasa, mahluk pribadi, dan warga negara yang berbasis budaya Indonesia.
Memiliki sikap, nilai, dan disposisi kepribadian yang
mendukung,Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME, Menghargai dan menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan individualitas dan kebebasan untuk memilih,
menjunjung integritas dan stabilitas kepribbadian yang kuat,menampilkan kinerja
berkualitas tinggi.Memahami secara mendalam konseling yang akan dilayani,
Memahami perkembangan fisiologis dan psikologis serta prilaku
konseling,menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi masalah
dan kebutuhan konseling.Menguasai landasan dan kerangka teoritik bimbingan dan
konseling,.Menguasai teori dan praksis pendidikan,menguasai kerangka teoritik
dan psikis bimbingn dan konseling.
13.
Sebutkan 4
kopetensi yang harus dimilki konselor?
Jawab:
Berikut 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh konselor adalah sebagai
berikut :
1.
Kompetensi pedagogis
Adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.
Kompetensi
kepribadian
Merupakan suatu hal yang dapat
menjadikan seseorang bersemangat karena dalam menjalani apa yang ia kerjakan
berdasarkan kepribadiannya.
3.
Kompetensi
sosial
Merupakan kemampuan guru dalam
berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah maupun
di luar lingkungan sekolah
4.
Kompetensi
profesional
Dalam melakukan tugas, ataupun
pekerjaan kita telah dituntut memiliki kemampuan profesional atau potensi
profesional kemampuan tersebut sebagai sarana penunjang lancarnya sebuah tugas
atau pekerjaan yang telah dikerjakan
14.
Sebutkan macaam-macam
kondisi psikologis yang menunjang proses konseling?
Jawab:
Ragam kondisi psikologis yang dapat menunjang proses konseling
adalah sebagai berikut :
1.
Keamanan dan
kebebasan psikologis
2.
Ketulusan dan
kejujuran konselor
3.
Kehangatan dan
penuh penerimaan
4.
Perasaan
konselor yang berempati
5.
Perasaan
konselor yang menyenangkan
6.
Perasaan
mencapai prestasi
7.
Membangun
harapan konseli
8.
Memiliki
ketenangan
Keamanan dan kebebasan psikologis,ketulusan dan kejujuran
konselor,kehangatan dan penuh penerimaan, perasaan konselor yang berempati,
perasaan mencapai prestasi, membangun harapan klien.
15.
Sebutkan
teori-teori psikologi dan konseling?
Jawab:
1.
Teori
psikoanalisis
Cabang ilmu yang dikembangkan oleh
sigmund freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku
psikologis manusia. Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku
manusia. Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
2.
Teori bahavioristik
Adalah sebuah teori yang dianut oleh
gage dan berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif
3.
Teori humanistik
Sifatnya abstrak dan lebih mendekaji
kajian filsafat. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep. Dalam
teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan
ditunjukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.[8]
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Sebagai calon konselor kita harus mampu melakukan konseling dan
kita pun harus tau tata cara menjadi konseling yang baik itu yang seperti apa,
hal ini dipelajari dalam psikologi yaitu psikologi konseling yang merupakan
cabang dari psikologi dan kita harus mampu memahami psikologi konseling agar
kita bisa mengetahui bagaimana menjadi konseling yang baik tersebut. Dengan
mengetahui pengertian dari psikologi, konseling maka sedikit banyaknya akan
membantu kita sebagai calon konselor untuk dapat melaksanakan proses konselor
yang baik juga kita diharapkan kita mampu menerapkan pemahaman psikologi kita
terhadap proses konseling karena dengan memahami proses mental dari klien akan
membantu kita dalam menyusun langkah untuk menyelesaikan masalah klien
tersebut.
B Rumusan masalah
Dari makalah yang telah
saya susun sedemikian rupa ada berbagai macam macam masalah masalah yang perlu
dijawab diantara nya adalah:
1.
Sebutkan
prinsip-prinsip yang harus diperhatikan konselor dalam pelayanan konseling
2.
Sebutkan asas-asas
konseling
3.
Sebutkan bidang
kajian psikologi konseling
4.
Jelaskan
hubungan psikologis konseling dengan psikoterapi
5.
Jelaskan
hubungan psikologis konseling dengan psikiatri
6.
Jelaskan
hubungan psikologis konseling dengan sosiologi dan antropologi
7.
Jelaskan metode
pengembangan psikologis konseling
8.
Jelaskan
karakteristik dan kompetensi konselor propesional
9.
Jelaskan
karakteristik khusus konselor
10.
Sebutkan
karakteristik pengetahuan
11.
Sebutkan
keterampilan dan pengalaman
12.
Jelaskan
kompetensi inti seorang konselor
13.
Sebutkan 4
kompetensi yang harus dimiliki seorang konselor
14.
Sebutkan
macam-macam kondisi psikologis yang menunjang proses konseling
15.
Sebutkan
teori-teori psikologis dalam konseling
C Tujuan
Dari makalah yang telah saya buat dapat disimpulkan tujuan nya
dibuat nya makalah ini yaitu agar kita mengetahui termasuk pribadi apa yang harus ada dalam konseling
dan agar kita mengetaui apa perbedaan antara psikiterapi dan konseling,dan
berbagai bagi karakteristik
yang harus ada dalam diri seorang konselor.
BAB III
KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA
A.Kesimpulan
Dari soal dan jawaban yang telah di dapat
dari 3 sumber buku maka dapat disimpulkan dilihat dari segi apa itu psikologi
konseling. Psikologi konseling sebuah gabungan dari psikologi dan konseling
yang berarti sebagai suatu cabang ilmu kegiatan yang dibangun melalui adanya
interaksi antara klien dengan psikolog/konselor untuk mengidentifikasi
kebutuhan,nilai,perasaan,pengalaman,harapan,serta masalah yang dihadapi klien.
Dengan adanya suatu prinsip-prinsip dalam
layanan konseling bagaimana asas-asas konseling , hubungan psikologi dengan
yang lainnya karakteristik dalam psikologi konseling kita dapat memahami dan
mengetahui lebih jelas psikologi konseling bagaimana lebih dalam lagi
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
memecahkan masalah-masalah psikoilogis klien dengan menyadarkan klien akan
masalah yang sebenarnya dihadapi hingga akhirnya klien dapat menemukan saendiri
solusi dari masalah yang dihadapinya.
B.Daftar pustaka
Andi Mppiare AT. Pengantar konseling dan psikoterapi
Dr. Tohirin, M.Pd. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah
M. Luddin,abu bakar.2012. Psikologi Konseling.Citapustaka.Bandung
Surya,Mohammad. 2003. Psikologi Konseling. Pustaka Bani Quraisy.
Bandung.
[1][1] BAB1 dalam
buku psikologi konseling,Dr.Hartono.M.Sidan Boy Soedarmaji,S.P.D.,M.Pd hal 2
[3] BAB 1
Dalam buku Bimbingan dan konseling disekolah dan Madrasah,Dr. Tohirin,M.Pd hal
6
[4] BAB 2
Dalam buku psikologis konseling,Dr. Hartono.M.Sidan boy Soedamaji,S.P.D.,M.Pd
hal 3
[6] BAB 2
Dalam buku psikologis konseling,Dr. Hartono.M.Sidan boy Soedamaji,S.P.D.,M.Pd
hal 5
[7] BAB 2
Dalam buku psikologis konseling,Dr. Hartono.M.Sidan boy Soedamaji,S.P.D.,M.Pd
hal 7
[8] BAB 2
Dalam buku psikologis konseling,Dr. Hartono.M.Sidan boy Soedamaji,S.P.D.,M.Pd
hal 10
Kurang rapi kak :)
BalasHapusTapi thanks sangat membantu
Kurang rapi tapi sangat bermanfaat kak
BalasHapusKurang rapi tapi sangat bermanfaat kak
BalasHapus