Sabtu, 12 Mei 2018

Hakikat manusia dan perlunya BKI



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yang lain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalannya tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain. Manusia perlu mengenal dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. Dengan mengenal dirinya sendiri, mereka akan dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang ada pada diriya. Walaupun demikian, tidak semua manusia mampu mengenal segala kemampuan dirinya. Mereka memerlukan bantuan orang lain agar dapat mengenal  diri sendiri, lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya dan bantuan tersebut dapat diberikan oleh Bimbingan dan Konseling.
B.     Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa sajakah Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling?
2.      Apa yang dimaksud denganBimbingan dan Konseling?

C.     Tujuan

1.      Agar dapat memahami tentang pengertian dan latar belakang perlunya Bimbingan dan Konseling.










BAB II
PEMBAHASAN

Bimbingan dan Konseling diperlukan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya yang telah dihadapinya dengan menggunakan kemampuan yang telah dimilikinya. Adapun Landasan-landasan mengapa diperlukannya Bimbingan dan Konseling dalam kehidupan kita dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti :
A.    Landasan Filosofi
Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philos berarti cinta, danshopos berarti bijaksana.Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan.Lebih luas, kamus Webster New Universal memberikan pengertian bahwa filsafat merupakan ilmu yang mempelajari kekuatan yang didasari proses berfikir dan bertingkah laku, teori tentang prinsip-prinsip atau huku-hukum dasar yang mengatur alam semesta serta mendasari semua pengetahuan dan kenyataan, termasuk ke dalamnya studi tentang estetika, etika, logika, metafisika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, filsafat merupakan pemikiran yang sedalam-dalamnya, seluas-luasnya, setinggi-tingginya, selengkap-lengkapnya, serta setuntas-tuntasnya tentang sesuatu. Tidak ada lagi pemikiran yang lebih dalam, lebih luas, lebih tinggi, lebih lengkap ataupun lebih tuntas dari pada pemikiran filosofis.Disini akan diuraikan beberapa pemikiran filosof yang selalu terkait dalam pelayanan bimbingan dan konseling yaitu tentang hakikat manusia, tujuan dan tugas kehidupan.
a)      Hakikat Manusia
Para penulis barat telah banyak yang mencoba untuk memberikan deskripsi tentang hakikat manusia (antara lain dalam Patterson, 1966, Alblaster & Lukes, 1971, Thompson & Rudolph, 1983). Beberapa di antara deskripsi tersebut mengemukakan :
§   manusia adalah makhluk rasional yang mampu berpikir dari mrmpergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya
§   manusia dapat belajar mwngatasi masalah-masalah yang dihadapinya, khususnya apabila ia berusaha memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya
§   manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri, khususnya melalui pendidikan
§   manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk , dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak-tidaknya mengontrol keburukan.

b)      Tujuan Dan Tugas Kehidupan
Adler  (1954) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari kehidupan psikis adalah “menjamin” terus berlangsungnya eksistensi kehidupan kemanusiaan diatasbumi, dan memungnkan terselesaikannya dengan aman perkembangan manusia. Sedangkan Jung (1958) melihat bahwa kehidupan psikis manusia mencari keterpaduan, dan di dalamnya terdapat dorongan instinctual kearah keutuhan dan hidup sehat (dalam Witner & Sweeney, 1992). Lebih jauh, sebagai kesimpulan dari hasil studinya tentang cirri-ciri manusia yang hidupnya sehat,Maslow (dalam Witner & Sweeney, 1992) menegaskan bahwa da  ya upaya yang keras untuk terciptanya hidup yang sehat merupakan kecenderungan yang bersifat universal dlam kehidupan manusia. Dalam kaitan itu semua, Witner & Sweeney (1992) mengajukan suatu model tentang kebahagiaan dan kesejahteraan hidup serta upaya mengembangkan dan mempertahankannya sepanjang hayat. Kedua pemikir tersebut mengemukakan ciri-ciri hidup sehat sepanjang hayat dalam lima kategori tugas kehidupan, yaitu berkenaan dengan spiritual, pengaturan diri, pekerjaan, persahabatan, dan cinta.
B.     Landasan Religius
Pada bagian terdahulu telah dikemukakan beberapa unsur-unsur keagamaan terkait erat dalam hakikat, keberadaan, dan perikehidupan kemanusiaan. Dalam pembahasan lebih lanjut tentang landasan religious bagi layanan bimbingan dan konseling perlu ditekankan tiga hal pokok, yaitu:
a.         Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adaah makhluk Tuhan,
b.         Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama, dan
c.         Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi) serta kemasyarakatan yang sesuai dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membatu perkembangan dan pemecahan masalah individu.

C.     Landasan Psikologis
Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Hal ini sangat penting karena bidng garapan bimbinga dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah laku klien yang perlu diubah atau dikembangkan apabila ia hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya atau ingin mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya.
Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dalam bidang psikologi perlu dikuasai, yaitu tentang:
a)         Motif dan motifasi,
b)        Pembawaan dasar dan lingkungan,
c)         Perkembangan individu,
d)        Belajar, balikan dan penguatan, dan
e)         Kepribadian.

D.    Landasan Sosial Budaya
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah dapat hdup seorang diri. Dimana pun dan bilamana pun manusia hidup senantiasa membentuk kelompok hidup terdiri dari sejumlah anggota guna menjamin baik keselamatan, perkembangan, maupun keturunan.

E.     Landasan Ilmiah dan Teknologis
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan professional yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan kegiatannya, maupun pengembangan-pengembangan pelayanan itu secara berkelanjutan.
a.              Keilmuan Bimbingan dan Konseling
Ilmu, serin juga disebut “ilmu pengetahuan”, merupaka sejumlah pengetahuan yang disusun secara logis dan sistematik. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui melalui pancaindra dan pengolahan oleh daya pikir. Dengan demikian, ilmu bimbingan dan konseling adalah berbagai pengetahuan tentang bimbingan dan konseling yang tersusun secara logis dan sistematik.
b.         Peran Ilmu Lain dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling, sebagaimana juga pendidikan, merupakan ilmu yang bersifat multireferensial, artinya ilmu dengan rujukan berbagai ilmu yang lain. Dimuka telah diuraikan betapa psikologi, ilmu pendidikan, dan filsafat emberikan sumbangan yang besar kepada bimbingan dan konseling.
c.              Pengembangan Bimbingan dan Konseling Melalui Penelitian
Bimbingan dan konseling, baik teori maupun praktek pelayanannya bersifat dinamis dan berkembang, seiring dengan berkembangnya ilmu-ilmu yang memberikan sumbangan dan seiring pula dengan perkembangan budaya manusia pendukung pelayanan bimbingan dan konseling itu.
Penelitian adalah jiwa dari perkembangan ilmu dan teknologi. Apabila pelayanan bimbingan dan konseling diinginkan untuk berkembang dan maju, maka penelitian tentang bimbingan dan konseling dalam berbagai bentuk penelitian dan aspek yang diteliti harus terus-menerus dilakukan. Tanpa penelitian pertumbuhan pelayanan bimbingan dan koseling akan mandul dan steril.


F.      Landasan Pedagogis
Landasan Pedagogis mengemukakan bahwa antara pendidikan dan bimbingan memang dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Secara mendasar bimbingan (dan konseling) merupakan salah satu bentuk pendidikan. Demikianlah, proses bimbingan dan konseling adalah proses pendidikan yang menekankan pada kegiatan belajar dan sifat normative. Tujuan-tujuan bimbingan dan konseling memperkuat tujuan-tujuan pendidikan dan menunjang program-program pendidikan secara menyeluruh.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Bimbingan dan Konseling diperlukan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya yang telah dihadapinya dengan menggunakan kemampuan yang telah dimilikinya. Adapun Landasan-landasan mengapa diperlukannya Bimbingan dan Konseling dalam kehidupan kita dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: Landasan filosofi, landasan religius, landasan psikologis, landasan sosial budaya, landasan ilmiah dan teknologis, landasan pedagogis.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Konseling yaitu Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli(disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah(disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Bimbingan dan Konseling adalah Pelayanan khusus yang terorganisir, sebagai bagian integral dari lingkungan sekolah, yang bertugas dan bertujuan meningkatkan perkembangan siswa, membantu menyesuaikan diri, dan mencapai prestasi optimal sesuai potensinya.












DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, Amti Erman. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Walgito Bimo. 2010. Bimbingan + Konseling [Studi & Karier]. Yogyakarta: Andi

1 komentar:

  1. Casino at Foxwoods, Casino and Brewery - Mapyro
    › maps › 파주 출장샵 casino-at-foxwoods-casino › maps › casino-at-foxwoods-casino Casino at Foxwoods Casino 전라북도 출장마사지 has a 6.9 star rating. Located in the heart of Foxwoods, this casino features 대전광역 출장샵 over 2500 slot 창원 출장마사지 machines, 20 table 경주 출장샵 games,

    BalasHapus